Harga Karet Kuantan Sengingi menurun. Harga bahan olahan karet (bokar) di wilayah petani di Kabupaten Kuantan Sengingi (Kuansing), Riau terus mengalami penurun harga. Pekan ini tercatat, harga bokar berada pada angka Rp 9.554 per Kg.
Merosotnya harga bokar karet di Kuansing diketahui berdasarkan hasil lelang di Pasar lelang Komoditi Agro yang dijalankan oleh Koperasi Apkarkusi pada Senin (6/9/2022).
Ketua Apkarkusi Kuansing, Seprianto mengatakan harga bokar di Kuansing mengalami penurunan harga sebesar Rp 421 dengan melihat dari harga karet minggu lalu.
“Harga bokar ditingkat petani Rp 9.554 per Kg. adapun penurunan harganya sebesar Rp 421 dari pekan sebelumnya”, ujarnya, Selasa (6/9/2022) dilansir dari GoRiau.com
Pada pekan ini, Koperasi melakukan pelelangan bokar seberat 52 ton dengan nilai transaksi sebesar Rp 496 juta. Sedangkan pada pekan sebelumnya, harga bokar karet di Kuansing berada di harga Rp 9.975 per Kg. Hal yang mempengaruhi menurunnya harga karet di Kuansing ialah dipengaruhi oleh harga karet dunia.
Merosotnya harga karet juga bertepatan juga pada kenaikan BBM yang dilakukan oleh Pemerintah, membuat petani karet di Kuansing semakin lesu, sebab jika dibandingkan harga 1 kilo bokar Rp 9.975 tidak mampu membeli 1 liter BBM yang saat ini sudah naik menjadi Rp 10.000 per liter.
“Kami saja sering beli minyak ketengan harga sampai Rp 15 ribu seliter, sedangkan harga karet cuman Rp 9 ribu”, ucap Muslim, petani karet di Kuansing, menanggapi harga karet yang merosot.
Baca juga: PMK Belum Ada Menyerang Hewan Ternak Kambing Di Riau
Petani karet itu juga berujar, kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan harga pasca naiknya harga BBM. Seperti cabai, minyak goreng sampai telur ayam mengalami kenaikan harga.
“semua harga bahan pokok pada naik, karet aja harganya yang anjlok. Ini masih lumayan kita jual di Koperasi. Kalau kita jual ke tengkulak ada yang dibeli Cuma Rp 6000 sekilo, tutur Muslim”
Warga Kabupaten Kuantan Sengingi banyak yang menggantungkan hidupnya dari bertani karet, mereka pun berharap harga karet bisa kembali naik dan stabil sehingga petani karet bisa mencukupi perekonomian keluarganya.
